(UAS)1. Calvina, menurutmu pendekatan kontekstual learning yang selama pembelajaran paedagogi dapat dijelaskan pada saat kuliah dengan materi apa? dan berikan alasannya.
Menurut saya, perkuliahan pada saat tugas merakit bintang bersama kelompok. Alasannya adalah karena memenuhi 7 komponen CTL yaitu: 1. Konstruktivis Pengetahuan bukan seperangkat fakta-fakta tetapi dikonstruksi sendiri oleh manusia. Pada saat merakit bintang, kami membangun sendiri suatu pengetahuan melalui pengalaman nyata/langsung. 2. Menemukan/inquiry Menemukan merupakan kegiatan inti dari pembelajaran CTL. Kami tidak menerima cara/langkah-langkah merakit bintang dari dosen, tetapi kami mencoba menemukan sendiri langkah-langkahnya. 3. Bertanya/questioning Pengetahuan yang dimiliki selalu bermula dari bertanya. Ketika merakit bintang, anggota kelompok saling bertanya dan juga kami bertanya kepada dosen apakah hasil dari merakit bintang kami sudah benar atau belum. 4. Masyarakat belajar/learning community Hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Kami bekerja dalam satu kelompok untuk tugas merakit bintang dan berdiskusi untuk menyelesaikannya 5. Pemodelan/modeling Dalam sebuah pembelajaran, ada model yang dapat ditiru. Kami menjadikan kelompok lain sebagai model kami dalam menyelesaikan tugas tersebut. 6. Refleksi/reflection Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau dilakukan di masa lalu. Kami menuliskan tentang apa yang terjadi pada saat merakit bintang dan mempostingnya di blog masing-masing 7. Penilaian sebenarnya/authentic assessment Penilaian dilakukan dengan memberi reward kepada kelompok yang tercepat dalam menyelesaikan tugas. Laporan yang diposting di blog juga menjadi salah satu hal yang dapat digunakan untuk penilaian.
Menurut saya, ada relevansi antara paedagogi dengan pendidikan sepanjang hayat. Paedagogi adalah ilmu mendidik atau mengajar, sedangkan pendidikan sepanjang hayat adalah pendidikan yang dimulai dari sejak manusia lahir sampai tutup usia. Dengan paedagogi, kita sebenarnya diberikan suatu bekal untuk pendidikan sepanjang hayat. Mengapa? Pendidikan tidak hanya terbatas dalam lingkungan sekolah tetapi juga dalam lingkungan keluarga. 1.Pendidikan dalam keluarga Tingkah laku anak pada waktu lahir tidak bersifat manusiawi sesungguhnya, tetapi anak akan bersifat manusiawi melalui interaksi sosial dan pelajaran sosial. Ketika seorang anak lahir, baik ayah maupun ibu akan mendidik anaknya. Secara tidak langsung, orang tua juga mendapat pengetahuan bagaimana cara mendidik anak. Dengan kata lain, orang tua juga mendapat pendidikan dengan mendidik anaknya. 2.Pendidikan dalam sekolah Sekolah merupakan lembaga dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga. Sama halnya seperti orang tua, guru juga mendapatkan pendidikan dengan mengajar anak didiknya. Misalnya, seorang guru menerapkan suatu sistem pembelajaran dalam kelas. Murid-muridnya menjadi kehilangan motivasi, tidak semangat dalam belajar, dll. Dalam hal ini, guru sebenarnya mendapatkan suatu pendidikan bagaimana cara untuk membangkitkan motivasi siswa atau mengevaluasi kembali sistem pembelajaran yang diterapkannya.
5 comments:
(UAS)1. Calvina, menurutmu pendekatan kontekstual learning yang selama pembelajaran paedagogi dapat dijelaskan pada saat kuliah dengan materi apa? dan berikan alasannya.
Menurut saya, perkuliahan pada saat tugas merakit bintang bersama kelompok. Alasannya adalah karena memenuhi 7 komponen CTL yaitu:
1. Konstruktivis
Pengetahuan bukan seperangkat fakta-fakta tetapi dikonstruksi sendiri oleh manusia.
Pada saat merakit bintang, kami membangun sendiri suatu pengetahuan melalui pengalaman nyata/langsung.
2. Menemukan/inquiry
Menemukan merupakan kegiatan inti dari pembelajaran CTL.
Kami tidak menerima cara/langkah-langkah merakit bintang dari dosen, tetapi kami mencoba menemukan sendiri langkah-langkahnya.
3. Bertanya/questioning
Pengetahuan yang dimiliki selalu bermula dari bertanya.
Ketika merakit bintang, anggota kelompok saling bertanya dan juga kami bertanya kepada dosen apakah hasil dari merakit bintang kami sudah benar atau belum.
4. Masyarakat belajar/learning community
Hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain.
Kami bekerja dalam satu kelompok untuk tugas merakit bintang dan berdiskusi untuk menyelesaikannya
5. Pemodelan/modeling
Dalam sebuah pembelajaran, ada model yang dapat ditiru.
Kami menjadikan kelompok lain sebagai model kami dalam menyelesaikan tugas tersebut.
6. Refleksi/reflection
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau dilakukan di masa lalu.
Kami menuliskan tentang apa yang terjadi pada saat merakit bintang dan mempostingnya di blog masing-masing
7. Penilaian sebenarnya/authentic assessment
Penilaian dilakukan dengan memberi reward kepada kelompok yang tercepat dalam menyelesaikan tugas. Laporan yang diposting di blog juga menjadi salah satu hal yang dapat digunakan untuk penilaian.
Terima Kasih
(UAS) 2. Menurut kamu, apakah ada relevansi mempelajari paedagogi dengan pendidikan sepanjang hayat?
Coba uraikan.
Menurut saya, ada relevansi antara paedagogi dengan pendidikan sepanjang hayat. Paedagogi adalah ilmu mendidik atau mengajar, sedangkan pendidikan sepanjang hayat adalah pendidikan yang dimulai dari sejak manusia lahir sampai tutup usia.
Dengan paedagogi, kita sebenarnya diberikan suatu bekal untuk pendidikan sepanjang hayat. Mengapa?
Pendidikan tidak hanya terbatas dalam lingkungan sekolah tetapi juga dalam lingkungan keluarga.
1.Pendidikan dalam keluarga
Tingkah laku anak pada waktu lahir tidak bersifat manusiawi sesungguhnya, tetapi anak akan bersifat manusiawi melalui interaksi sosial dan pelajaran sosial.
Ketika seorang anak lahir, baik ayah maupun ibu akan mendidik anaknya. Secara tidak langsung, orang tua juga mendapat pengetahuan bagaimana cara mendidik anak. Dengan kata lain, orang tua juga mendapat pendidikan dengan mendidik anaknya.
2.Pendidikan dalam sekolah
Sekolah merupakan lembaga dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga.
Sama halnya seperti orang tua, guru juga mendapatkan pendidikan dengan mengajar anak didiknya.
Misalnya, seorang guru menerapkan suatu sistem pembelajaran dalam kelas. Murid-muridnya menjadi kehilangan motivasi, tidak semangat dalam belajar, dll. Dalam hal ini, guru sebenarnya mendapatkan suatu pendidikan bagaimana cara untuk membangkitkan motivasi siswa atau mengevaluasi kembali sistem pembelajaran yang diterapkannya.
Calvina, sesungguhnya jawaban yang kamu berikan cukup baik namun belum sampai pada tingkat 'sempurna' seperti yang saya harapkan.
Saya harap kamu tidak kecewa dengan skor 85 yang saya berikan untuk effortmu menjawab 2 soal ini.
Semoga nilai akhir paedagogimu sesuai harapan dan optimal ya :)
take care.
Post a Comment