Friday, February 19, 2010

Bukan Bintang Biasa ; Tugas 1

Jika melihat judul artikel saya ini, orang pasti akan merasa aneh. Tetapi memang pada kenyataanya, bintang yang dibuat adalah Bukan Bintang Biasa karena dirangkai dari lima buah tusuk sate. Bahkan dalam membuat bintang ini, terdapat landasan-landasannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya diharapkan untuk berpikir, belajar, dan berinteraksi dengan orang lain. Salah satu contohnya adalah membuat bintang dengan lima tusuk gigi dan lima tusuk sate. Kita harus memikirkan bagaimana menggabungkan kelima tusuk tersebut sehingga menjadi sebuah bintang yang kokoh dimana dalam proses ini kita belajar untuk memecahkan masalah dan berinteraksi dengan orang lain. Ada beberapa landasan yang dapat digunakan untuk menjelaskan proses ini yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan sosio budaya.

Landasan filosofis

Dalam berpikir filsafat, kita harus berpikir sampai ke akar-akarnya, berpikir secara sistematis dan secara keseluruhan. Dalam proses pembuatan bintang, kita memikirkan bagaimana menggabungkan semua tusuk dan mencoba berbagai cara agar dapat terbentuk bintang yang tidak lepas. Kita tidak boleh hanya terfokus/memusatkan perhatian kepada satu bagian saja melainkan keseluruhan bagian dari bintang tersebut.

Landasan psikologis

Setiap individu menjalani tugas perkembangannya setiap periode tertentu. Dalam proses ini, setiap individu perlu dididik dan dibimbing agar dapat menjalani tugasnya sehingga kognitif, afektif, dan psikomotornya dapat berkembang dengan baik.

Benyamin Bloom membagi sistematika perilaku manusia sebagai hasil pendidikan individu yang dikenal dengan taksonomi perilaku. Pembagian tersebut dalam hal :

· Cognitive domain : knowledge, comprehension, application, analysis, synthesa, dan evaluation

· Affective domain : receiving, responding, valuing, organization, dan characterization

· Psychomotor domain : perception, set, guided response, mechanism, complex exert response, adaptation, dan origination.

Dalam proses pembuatan bintang, kami mencoba beberapa cara (trial and error) namun tetap gagal. Bintang yang kami bentuk tetap tidak kuat dan setelah diangkat tusuknya lepas semua. Kami mencoba menganalisis sebenarnya bagian mana yang salah dan mencoba menyusun kembali tusuk-tusuk tersebut sehingga menjadi sebuah bintang. Setiap anggota kelompok memperhatikan dan ikut berpartisipasi walaupun ada perbedaan pendapat dalam pembuatan bintang tersebut.

Landasan sosiobudaya

Telah kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social. Manusia memiliki sifat ketergantungan dengan manusia lainnya, sikap adaptability dan intelegensi walaupun manusia juga memiliki pola pikir yang berbeda.

Ketika membuat bintang dengan tusuk, akan terasa susah kalau dikerjakan sendiri. Dengan adanya bantuan teman untuk memegang masing-masing ujung, hal itu akan lebih mudah dilakukan. Dengan menyesuaikan diri dengan anggota kelompok lain dan meminimalisir perbedaan pendapat yang ada dapat meningkatkan kerjasama antar anggota sehingga bintang pun terbentuk.

Model pembelajaran

Selain adanya landasan dalam proses ini, kita juga dapat memperhatikan bahwa model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif. Mengapa dikatakan kooperatif?

1. Setiap anggota menyadari pentingnya kerja sama ketika membuat bintang dimana masing-masing anggota memegang ujung yang dikaitkan agar tidak bergeser dan lepas

2. Setiap anggota berinteraksi dengan duduk berkelompok dan membentuk lingkaran.

3. Setiap anggota berkontribusi dengan menyumbangkan ide dan aktif dalam membuat bintang

4. Setiap anggota menggunakan keterampilan bekerjasama dan bersosialisasi.

5. Setiap anggota menilai bagaimana mereka dapat bekerja secara efektif.

Dari pembahasan di atas, dapat kita pelajari bahwa sebenarnya proses belajar(bahkan dalam membentuk tusuk sate sekalipun) memiliki landasan baik itu filosofis, psikologis, dan sosio budaya.

Daftar Pustaka

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta

Salam, Burhanuddin. 2002. Pengantar Paedagogik. Rineka Cipta. Jakarta

Medan, 19 Februari 2010

Penulis,

Calvina (08-065)

0 comments:

Post a Comment