Andragogi berasal dari bahasa yunani yaitu andr yang berarti “orang dewasa” dan agogos yang berarti “ memimpin atau membimbing”. Andragogi merupakan proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa cacat maupun tidak cacat secara berkelanjutan.
Orang dewasa dapat ditelusuri dari aspek giologis (mampu melakukan reproduksi), psikologis (memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan), dan sosiologis (melakukan peran social yang dibebankan kepadanya).
Karakteristik pendidikan orang dewasa
· Orang dewasa telah memiliki lebih banyak pengalaman belajar
· Orang dewasa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar
· Orang dewasa telah memiliki banyak peranan dan tanggung jawab
· Kurang kepercayaan pada kemampuan diri untuk belajar kembali
· Orang dewasa lebih beragam dari para pemuda
· Makna belajar bagi orang dewasa
Beberapa asumsi dasar
· Konsep diri
Orang dewasa akan menolak suatu situasi belajar yang kondisinya bertentangan dengan konsep diri mereka sebagai pribadi yang mandiri. Orang dewasa telah mempunyai kemauan sendiri untuk belajar.
· Pengalaman
Orang dewasa memiliki pengalaman yang berbeda sebagai akibat latar belakang kehidupan masa mudanya. Orang dewasa mempunyai kesempatan lebih untuk mengkontribusikan dalam proses belajar orang lain, orang dewasa mempunyai dasar pengalaman yang lebih kaya yang berkaitan dengan pengalaman baru, dan mereka mempunyai pola berpikir, kebiasaan, dan kebiasaan yang pasti dan karenanya mereka cenderung kurang terbuka.
· Kesiapan untuk belajar
Orang dewasa mempunyai masa kesiapan untuk belajar sebagai akibat dari peranan sosialnya.
· Orientasi terhadap belajar
Orang dewasa cenderung mempunyai perspektif secepatnya mengaplikasikan apa yang mereka pelajari. Mereka terlibat dalam kegiatan belajar, sebagian besar karena adanya respon terhadap apa yang dirasakan dalam kehidupannya sekarang.
Beberapa asumsi belajar
· Orang dewasa dapat belajar
Dasar kemampuan untuk belajar masih tetap ada sepanjang hidup dan apabila seseorang tidak menampilkan kemampuannya, hal ini dapat disebabkan beberapa factor seperti perubahan fisiologis dll
· Belajar adalah suatu proses dari dalam
Belajar dikontrol langsung oleh peserta sendiri serta melibatkan dirinya, termasuk fungsi intelek, emosi, dan fisiknya. Peserta merasakan kebutuhan untuk belajar dan merasakan kebutuhan pribadi akan tercapai dengan bantuan belajar.
· Kondisi belajar dan prinsip-prinsip belajar
Proses belajar mengajar yang bersifat andragogis meliputi : menciptakan iklim yang cocok untuk orang dewasa, menciptakan struktur organisasi untuk perencanaan yang bersifat partisipatif, mendiagnosis kebutuhan belajar, dll.
Tujuan pendidikan orang dewasa
Membantu melakukan penyesuaian psikologis terhadap kondisi social dengan melengkapinya dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
· Melengkapi orang dewasa dengan keterampilan diperlukan untuk menemukan dan memecahkan masalah
· Membantu orang dewasa mengubah kondisi social mereka.
· Membantu orang dewasa menjadi bebas, individu-individu otonom
Pertimbangan filosofis dalam pendidikan orang dewasa
Berpikir filosofis diperlukan orang dewasa karena cara itu merupakan suatu tahap yang membimbing seseorang “mengetahui prinsip-prinsip apa yang harus atau yang akan dilakukan”.
Metode berpikir filsafat membutuhkan sejumlah alas an mengapa hal itu diperlukan.
· Perlu adanya acuan pertanyaan apabila ingin menetapkan program yang akan datang
· Pendidik secara individual seringkali merasa hanya bagian yang sangat kecil dari suatu lembaga yang besar.
· Pendidikan membutuhkan landasan untuk menilai keterkaitan antar persoalan
· Pendidik perlu melihat keterkaitan antara pendidikan orang dewasa dengan aktivitas masyarakat
· Cara berpikir filosofis yang dikembangkan dengan baik dapat menyiapkan pendidik melalui pendekatan yang terkait erat dengan pertanyaan mendasar.
Daftar Pustaka :
1. Yusnadi. Andragogi, Pendidikan Orang Dewasa.
2. Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari Teori hingga Aplikasi.
0 comments:
Post a Comment