Prinsip pendidikan orang dewasa
Hukum belajar terdiri dari beberapa unsur yaitu :
· Keinginan belajar dapat timbul karena rasa tertarik terhadap suatu objek atau adanya kebutuhan akan pengetahuan baru
· Pengertian terhadap tugas yang jelas sehingga tahu apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
· Hukum asosiasi : idea tau pengalaman baru akan menimbulkan emosi jika dihubungkan dengan idea tau pengalaman sebelumnya
· Minat, keuletan, dan intensitas
· Ketetapan hati sangat menentukan apakah seseorang akan melanjutkan aktivitasnya atau tidak
· Pengetahuan tentang keberhasilan dan kegagalan
Perspektif teoritis belajar orang dewasa
1. Carl Roger
Menurut pendapatnya, peserta pebelajar dan pembelajar hendaknya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai diri mereka melalui pengalaman kelompok yang lebih intensif. Pendekatan ini lebih dikenal dengan latihan sensitivitas yang dimaksudkan untuk membantu pebelajar berbagi rasa kedalam penjagaan sikap dan hubungan interpersonal diantara mereka.
2. Paulo Freire
Menurut Freire, pendidikan dapat dirancang untuk percaya pada kemampuan diri pribadi yang pada akhirnya menghasilkan perjuangan kemerdekaan, membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Menurutnya, seseorang hendaknya berusaha memperbaiki dan meningkatkan martabatnya sebagai manusia, di pihak lain ada golongan yang menggunakan manusia sebagai alat atau perkakas.
3. Robert M. Gagne
Mengajukan delapan tipe belajar, tujuh diantaranya dianggap sebuah hirarki dan yang kedelapan dapat terjadi pada setiap tingkat. Adapaun kedelapan tipe belajar itu adalah : (1) belajar berisyarat, (2) belajar stimulus respon, (3) rangkaian motorik, (4) rangkaian verbal, (5) diskriminasi ganda, (6) belajar konsep, (7) belajar aturan, dan (8) pemecahan masalah.
4. Jack Mezirow
Jarvis dan Mezirow menyimpulkan sikap masyarakat terhadap penggunaan kelompok belajar bahwa belajar dalam kelompok pada umumnya merupakan alat yang paling efektif untuk menimbulkan perubahan dalam sikap dan perilaku individu.
5. Malcom Knowles
Knowles mengemukakan sejarah penggunaan istilah andragogi yang dikembangkannya. Ia berpendapat bahwa pendidikan orang dewasa membutuhkan guru-guru khusus, metode dan filsafat khusus.
Beberapa pendekatan dalam pendidikan orang dewasa
1. Pendekatan pemusatan masalah
Dalam pendekatan ini, diskusi kelompok dan berpikir sangat dipentingkan. Pada diskusi kelompok, akan terjadi keikutsertaan (keterlibatan) pelajar, sehingga terjadi hubungan saling percaya antara pebelajar dan pembelajar.
2. Pendekatan proyektif
Penggunaan pendekatan ini memadai untuk menggali dimensi-dimensi permasalahan yang ada pada pebelajar.
3. Pendekatan appersepsi-interaksi
Dimulai dengan mengidentifikasi tema-tema masalah kehidupan sehari-hari pebelajar.
4. Pendekatan perwujudan diri sendiri
Mempunyai 4 ciri utama : proses yang terpusat pada pebelajar, belajar sesame teman dalam kelompok, membantu timbulnya konsep diri yang positif, dan daya khayal yang berdaya cipta
Keyakinan tentang proses belajar mengajar orang dewasa
1. Tujuan-tujuan instuksional
Tujuan instruksional penting karena dapat membantu proses belajar, yaitu sebagai pemandu untuk mengorganisasikan tindakan dan mengarahkan desain pengalaman belajar dan tujuan itu dapat berperan sebagai dasar penentuan hasil kegiatan belajar, membandingkan apa yang terjadi dengan yang direncanakan.
2. Proses belajar
Terdapat tiga pendapat utama tentang belajar yaitu pertama, mereka yang percaya bahwa belajar adalah latihan pikiran dan pengumpulan kebenaran dasar. Kedua, mereka yang percaya bahwa belajar adalah pengkondisian (conditioning) atau penguatan. Ketiga, mereka yang percaya bahwa belajar adalah pengembangan pengertian.
Daftar Pustaka :
1. Yusnadi. Andragogi, Pendidikan Orang Dewasa.
2. Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari Teori hingga Aplikasi.
0 comments:
Post a Comment