Jean Piaget
Ada beberapa konsep yang dikemukakan Piaget yaitu :
1. Intelegensi
Menurut Piaget, intelegensi merupakan ciri bawaan yang dinamis sebab tindakan yang cerdas akan berubah saat organisme semakin matang dan mendapat pengalaman. Dengan kata lain, intelegensi adalah sesuatu yang selalu berubah-ubah karena individu mengalami tahap perkembangan dan individu mendapat pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
2. Schemata
Skema adalah struktur kognitif yang dimiliki seorang individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam skema, terdapat content / isi.
Misalnya : Skema à pergi ke dokter. Content à mengambil nomor antrian, duduk menunggu antrian, dipanggil masuk ke ruang periksa, dan lain-lain.
3. Asimilasi dan Akomodasi
Asimilasi adalah proses merespons lingkungan sesuai dengan skema yang dimiliki yaitu dengan melakukan pencocokan atau penyesuaian terhadap skema.
Akomodasi adalah proses memodifikasi skema.
4. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi adalah proses yang terjadi karena ketidakseimbangan struktur kognitif.
5. Interiorisasi
Penurunan ketergantungan pada lingkungan fisik dan meningkatnya penggunaan struktur kognitif. Hal ini berjalan sesuai dengan tahap perkembangan dimana pada awalnya anak akan sangat mengandalkan lingkungan untuk memahami dunia dan sampai pada akhirnya, individu akan lebig menggunakan konsep-konsep yang abstrak.
1. Tahap Sensorimotor (lahir sampai 2 tahun)
Pada tahap ini, anak belum bisa berbicara. Anak masih egosentris dan di akhir tahap ini anak akan mengembangkan konsep object permanence (anak menyadari bahwa suatu objek tetap ada meskipun mereka tidak melihatnya)
2. Tahap Praoperasional (2 sampai 7 tahun)
Tahap ini terbagi menjadi dua yaitu :
- Pemikiran prakonseptual
Anak mulai membentuk konsep sederhana. Mereka mengklasifikasi objek berdasarkan kemiripannya tetapi melakukan banyak kesalahan. Misalnya, semua perempuan adalah ”ibu”. Selain itu, logika mereka transduktif.
- Periode pemikiran intuitif
Anak memecahkan masalah secara intuitif. Anak gagal mengembangkan konservasi (kemampuan menyadari bahwa jumlah, panjang, isi atau luas akan tetap sama meskipun direpresentasikan ke dalam bentuk berbeda-beda)
3. Tahap Operasional Konkrit (7-12 tahun)
Anak mulai mengembangkan kemampuan konservasi, melakukan pengurutan (dari yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya), dan menangani konsep angka.
4. Tahap Operasional Formal (12-15 tahun)
Anak tidak lagi tergantung pada hal-hal konkret dan mulai dapat berpikir logis.
Kondisi Optimal Untuk Belajar
Informasi harus disajikan sedemikian rupa sehingga dapat diasimilasikan ke dalam struktur kognitif tetapi pada saat yang sama ia harus berbeda agar menimbulkan perubahan dalam struktur kognitif tersebut.
Seseorang harus menentukan jenis struktur kognitif apa yang tersedia bagi individu dan pelan-pelan mengubah struktur ini sedikit demi sedikit. Karena alasan inilah Piaget mendukung hubungan tatap-muka antara guru dan murid.
Seperti Bruner, Vygotsky berusaha memahami pembentukan intelektual dengan memberikan perhatian pada proses perkembangan. Dia juga percaya bahwa perkembangan individu tidak dapat dipahami tanpa adanya pengaruh dari faktor sosial dan budaya.
Vygotsky’s Developmental Method
Natural Process of Development
Vygotsky melakukan eksperimen dengan observasi pada sejumlah anak ketika mereka melakukan berbagai aktivitas. Penekanan dari eksperimen ini adalah untuk melihat proses dari apa yang dilakukan anak-anak tersebut. Dengan kata lain, Vygotsky bukan ingin melihat seberapa baik performa yang dilakukan anak melainkan apa saja yang dilakukan anak dalam kondisi untuk memenuhi tugas.
Phylogenetic Comparisons
Faktor budaya dan sosial penting untuk dipertimbangkan untuk memediasi perkembangan kemampuan intelektual manusia.
Sociocultural History
Vygotsky mempertimbangkan perkembangan intelektual merupakan internalisasi tool budaya seseorang. Tools muncul dan berubah sebagaimana kultur/budaya berkembang.
The Social Origins of Higher Mental Processes
Internalization
Menurut Vygotsky, pertama-tama anak melakukan segala sesuatu dalam konteks sosial dengan orang lain dan bahasa membantu proses ini dalam banyak hal. Lambat laun, anak semakin menjauhkan diri dari ketergantungannya kepada orang dewasa dan menuju kemandirian bertindak dan berpikir. Pergeseran dari berpikir dan berbicara nyaring sambil melakukan sesuatu ke tahap berpikir dalam hati tanpa suara disebut internalisasi
The Zone of Proximal Development
Menurut teori Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
Scaffolding
Scaffolding adalah proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
Referensi
Hergenhahn, B.R & Olson, M.H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). edisi ke-7. Jakarta : Kencana Prenada Mulia
Driscoll, Marcy P. 1994. Psychology of Learning for Instruction. Boston : Allyn and Bacon
http://robertsumardi.wordpress.com/2008/09/11/implikasi-teori-psikologi-piaget-vygotsky-dan-bruner-dalam-pembelajaran-bahasa-inggris/
http://valmband.multiply.com/journal/item/11
0 comments:
Post a Comment